Tuesday, December 03, 2024


Ketika Alam Sekitar Melukis Wajah-Wajah


Selasa, 08 April 2014
Labels: ,
Advertisement
Ketika Alam Sekitar Melukis Wajah

Alam tidak melakukannya tanpa alasan. Mata melotot untuk menakut-nakuti musuh diperlukan supaya bisa tetap mempertahankan diri dalam alam yang kejam. Fotografer Kjell Bloch Sandved telah melacak "wajah-wajah" itu. Ia memang ahli dalam jenis foto ini. Pernah ia "menemukan" angka-angka dan huruf alphabet di atas sayap kupu-kupu hasil jepretannya.

Tanaman dan binatang kadang-kadang jenaka. Tetapi sebetulnya serius. Pemotret Kjell Bloch Sandved gemar keanehan. Dengan lensa khususnya, ia mengabadikan kaum binatang-binatang kecil sebagai hobinya.

"Tidak aneh, sebetulnya!" sanggahnya semula. Tetapi kemudian ia sendiri terkecoh. Ternyata ia menemukan sejumlah mata dan muka yang seram, pada sayap kupu-kupu dan kelopak bunga hasil jepretannya.

Ketika Alam Sekitar Melukis Wajah

Para ahli filsafat sependapat dengan Immanuel Kant (filsuf Jerman dari abad ke-18), bahwa yang merasa bisa melihat gambar (dan keindahan alam di dunia ini) sebenarnya bukan mata, melainkan pikiran hasil fantasi kita. Memang ada orang yang tidak sependapat. Tetapi kalau kita toh melihat mata dan muka juga pada foto-foto Sandved berikut ini, jelas itu dibumbui oleh fantasi kita pula. Meskipun sedikit-sedikit.

Rasanya sensasional juga ya Sobat Penghuni 60, untuk membiarkan fantasi kita merayapi mata dan muka-muka jepretan Sandved ini. ^_^

Diselamatkan Oleh Mata Melotot

Gambaran sayap pada kupu-kupu sering menyelamatkan mereka dari maut. Kupu siang yang secepat kilat membuka sayap dan kupu malam yang dengan tiba-tiba menarik sayap belakangnya ke depan, bisa menonjolkan bola mata besar-besar, sampai mengejutkan. Musuh mereka, burung-burung pemakan serangga, dapat dikibuli ketika sambil terbang. Mereka merasa terkejut dan membiarkan kupu-kupu itu lolos, sampai para peneliti menganggap reaksi ini sebagai naluri alamiah.

Ketika Alam Sekitar Melukis Wajah
Mata Serigala di Sayap Kupu Gajah

Burung-burung memang mengenali musuh mereka pada matanya, dan menganggap pandangan bola mata polos sebagai diri musuh itu sendiri. Suatu kebiasaan berdasarkan pengalaman berabad-abad lamanya, dalam evolusi mereka sebagai burung.

wajah di sayap kupu-kupu

wajah di sayap kupu-kupu

wajah di sayap kupu-kupu

wajah di sayap kupu-kupu

wajah di sayap kupu-kupu

wajah di sayap kupu-kupu

Topeng dan Tengkorak

Sebenarnya kita sudah biasa menyebut sejumlah gambaran bentuk benda dari alam dengan istilah anatomi manusia. Seperti kepala putik (bunga), misalnya, kaki gunung, perut bumi. Atau sebaliknya juga: giginya rintik-rintik seperti biji ketimun, rambutnya bak mayang terurai dan matanya bersinar seperti api.

Ketika Alam Sekitar Melukis Wajah
Tengkorak hidup di Anggrek Ruckeri

Ketika Alam Sekitar Melukis Wajah
Muka Topeng Monyet

Ketika Alam Sekitar Melukis Wajah
Muka Topeng Denawa di Anggrek Dendrobium Linguiformi

Ketika Alam Sekitar Melukis Wajah
Muka Buto Terong di Serangga Kepik

Nama-nama seperti itu membuktikan, betapa kita sebagai manusia suka membiarkan diri teperdaya oleh pandangan yang dicampuri fantasi sedikit itu. Kita cenderung untuk melihat alam sebagai gambar menurut pandangan kita sendiri.

Namun tak urung juga, kadang-kadang kita ragu, kalau fantasi sudah tidak berjalan: 'Apa i-ya, yang kita lihat pada bunga itu muka orang?'

Apresiasi Seni Rupa

Bagian tubuh binatang yang sebenarnya tidak mirip dengan muka orang, ternyata menyentuh rasa kita juga, sampai kita merasa seolah-olah mengenal air muka muram, murka atau menangis, kalau melihat mereka.

Ketika Alam Sekitar Melukis Wajah
Wajah seram di tubuh Laba-laba

Ketika Alam Sekitar Melukis Wajah
Wajah Pucat di tubuh Laba-laba

Ketika Alam Sekitar Melukis Wajah
Muka Pocong di Bunga Sayur Besi

Konrad Lorenz, peneliti tingkah laku binatang dari Australia, menjelaskan fenomena ini sebagai semacam 'apresiasi seni rupa'. Diduga bahwa bakat terpendam kita sendirilah yang mendorong kita untuk mengenali makna dari gambar-gambar itu. Dorongan semacam itu sebenarnya dimaksudkan agar setiap makhluk hidup dapat segera mengenali tanda adanya musuh dari jauh, sedini mungkin.

Juga bagi kita, manusia, dorongan mengenali musuh (atau bahaya) itu sebenarnya berlaku pula. Pelajaran mengenali musuh (atau bukan), sebenarnya dimulai dari mata juga. Apa yang pertama kali dilihat oleh seorang bayi ialah titik-titik saja yang bergerak. Kemudian bayi itu melihat sepasang bintik yang merupakan mata. Mata ibunya, ayahnya, saudara-saudaranya atau pengasuhnya. Akhirnya ia mengenali bentuk muka.

Selama satu setengah tahun, bayi itu belajar sebagai 'seorang asing' lalu mampu membedakan mana mata dan muka yang sudah akrab dengannya dan mana yang masih asing atau berbahaya.

Juga orang yang sudah dewasa, umumnya mengadakan kontak dengan orang lain melalui pandangan mata terlebih dahulu. Dari mata itu ia mengetahui perangai dan suasana yang akan tercipta. Baru kemudian, 'kontak yang lainnya.'
"To find beauty in the world, you have to look closely."
- Kjell B. Sandved -

Semoga bermanfaat ^_^




Signp60



Thanks
Penghuni 60
Penghuni 60

Artikel Menarik Lainnya:




FOLLOW and JOIN to Get Update!

Advertisement

17 comments:

  1. hasilnya benar-benar keren, hasil seni yang seperti ini yang patut di apresiasi karena benar-benar original :)

    BalasHapus
  2. pandangan atau mata bisa menipu juga ya ?

    BalasHapus
  3. Luar biasa ya sobat, ini hasil seni yang alami

    BalasHapus
  4. harus seksama ya waktu mengambil gambarnya

    BalasHapus
  5. keren bro :)
    have a nice day :)

    BalasHapus
  6. @Yobert: iya sob, sangat original.. :D

    @Nunu: hehe, bisa donk mbak :)

    @Djangkaru: makanya sob, ada istilah, cinta yg datang dari pandangan mata itu terkadang palsu, cinta sejati datangnya dari hati, hehe

    @Boku no Blog: iya sob, ini karya alam

    @Lidya: harus lbh dekat mbak :)

    @Rian: makasih sob.. pa kabar nih?

    BalasHapus
  7. wuiiih, kereeeen, ternyata, mereka memanfaatkan raut wajah manusia utk menakuti musuh mereka ya mas?

    BalasHapus
  8. salut buat Kjell, ampe nyemplung ke rawa2 gitu ya, demi mendapatkan hasil karya seni alam yg menakjubkan, ini merupakan ilmu pengetahuan baru bagi yg belum tau..

    BalasHapus
  9. Unik ya.. lukisannya benar-benar alami

    BalasHapus
  10. @Fitriyana: hehe, ternyata kita itu ditakuti oleh byk binatang ya mbak :)

    @Sukma: iya Dok, Kjell bnr2 semangat demi berbagi ilmu pengetahuan utk kita semua

    @Fajr Momotaro: makasih..

    @Nandar: sangat alami sekali sob

    BalasHapus
  11. Kalo sih saya sering liat bentuk awan mas..
    bentuk nhya bermacam macam , keren juga sih tapi nya hehe

    BalasHapus
  12. @Munawir: kalo itu sih aku jg sering sob..

    BalasHapus
  13. ini kereeeen banget mas, emang sih mata terkadang menipu ya mas

    BalasHapus
  14. unik sekali kok bisa seperti itu ya? alam memang memiliki banyak misteri yang mengagumkan

    BalasHapus

Berkomentarlah yang baik dan sopan. Dilarang meninggalkan jejak link hidup maupun iklan promosi di kolom komentar. Silahkan hubungi Admin jika ingin bekerjasama dalam hal iklan. Terima kasih.