Babad Cirebon: Menelisik Sejarah 'Batu Bleneng' yang Misterius di Tol Cipali KM 182


Selasa, 15 Oktober 2024
Labels: , ,
Advertisement
Penghuni 60 | Babad Cirebon: Menelisik Sejarah 'Batu Bleneng' yang Misterius di Tol Cipali KM 182

Siapa di antara Sobat Penghuni 60 yang tidak tahu dengan kisah sebongkah batu besar yang beberapa tahun lalu pernah viral dikarenakan batu tersebut katanya batu keramat yang tidak bisa dipindahkan ataupun dihancurkan? Orang-orang mulai mengenal batu tersebut manakala batu tersebut terusik oleh pembuatan ruas jalan Tol Cipali.

Jalan Tol Cikopo–Palimanan atau Jalan Tol Cipali adalah ruas jalan tol yang terbentang sepanjang 116 kilometer yang menghubungkan daerah Cikopo, Purwakarta dengan Palimanan, Cirebon, Jawa Barat.

Baca Juga:

Babad Cirebon: Menelisik Sejarah Batu Bleneng yang Misterius di Tol Cipali KM 182
Batu Bleneng, kini menjadi fitur yang menarik perhatian para pelintas jalan tol Cipali. (Kredit: Salsa Wisata)


Kini, batu tersebut yang terkenal dengan nama ‘Batu Bleneng’ menjadi fitur yang menarik banyak perhatian bagi para pelintas jalan Tol Cipali.

Lalu, apa kisah tersembunyi dari keberadaan batu sakral tersebut?

Batu Bleneng yang berada di wilayah Desa Walahar Kecamatan Gempol Kabupaten Cirebon adalah batu yang menurut para pakarnya sebagai batu keramat. Usut punya usut, batu ini menyimpan sejarah yang sangat penting. Terutama pada zaman kerajaan.

Keberadaannya pun berada di tapal batas antara Kerajaan Cirebon dengan Kerajaan Rajagaluh.

Menurut kisah yang dituturkan oleh juru kunci tempat lokasi Batu Bleneng yaitu Desa Walahar. Secara penamaan kata Walahar sendiri diambil dari sebuah kejadian yang berkaitan dengan munculnya sumber mata air lahar yang keluar tanpa henti dari dalam perut bumi. Kejadian ini terjadi pada zaman dulu kala. Sebagai perbandingan, mungkin Anda bisa membandingkannya seperti kejadian lumpur Lapindo Porong, Sidoarjo.

Tentu saja hal ini menjadi sebuah bencana tersendiri kala itu. Karena kehadiran sumber mata air tersebut telah menyebabkan banjir lumpur, merusak lingkungan sekitar, dan bahkan menimbulkan kesengsaraan masyarakat.





Melihat hal ini, seluruh sesepuh tanah Jawa lalu berkumpul, mereka merundingkan cara untuk menghentikannya. Mereka melakukan tirakat dan bersembahyang kepada Sang Hyang Widi kepercayaan mereka di kala itu. Pada akhirnya, ada sebuah wangsit yang didapat di mana mengharuskan menutup lubang lahar dengan sumbat. Dan penyumbat tersebut harus sebongkah batu besar yang diperoleh dari puncak Gunung Ciremai.

Bagaimana cara memindahkan bongkah batu besar dari puncak Gunung Ciremai? Konon, orang-orang sakti zaman dulu memiliki ilmu kanuragan. Dengan kedigdayaan serta ilmu linuwih tersebut batu cadas yang berukuran raksasa pun diangkat dan dijatuhkan tepat di atas sumber mata air lahar, sehingga menutup alirannya.

Batu raksasa tersebutlah yang dikenal dengan nama Batu Bleneng.

Babad Cirebon: Menelisik Sejarah Batu Bleneng yang Misterius di Tol Cipali KM 182
Batu Bleneng, berlokasi di Desa Walahar Kecamatan Gempol, batu ini menyimpan banyak kisah sejarah dan mitos. (Kredit: Didik Salam Banu | Tajuk Kerinduan)


Kini, batu besar yang menjadi saksi sejarah dan legenda masa lalu ini menjadi salah satu fitur yang tentu saja menarik banyak perhatian. Terutama bagi mereka yang melintasi ruas jalan tol terpanjang di Pulau Jawa ini. Batu Bleneng dapat Anda jumpai di kilometer 182.

Hal yang lebih menarik lagi adalah banyaknya kisah mistik yang beredar dari masyarakat tentang batu tersebut.

“Orang yang menjalankan beko saat pembangunan jalan tol Cipali yang hendak memindahkan batu tersebut mendadak hilang dan ditemukan sudah meninggal,” tutur salah satu warga setempat.

Menurut para ahli supranatural sendiri mengatakan bahwa, batu tersebut memang dihuni oleh bangsa jin yang bertugas untuk menjaganya. Konon katanya, laskar jin ini telah takluk oleh para sesepuh Pulau Jawa dan berjanji akan menjaga batu besar itu agar tidak berpindah ataupun hancur.

Padahal jika dilihat dari dekat, batu tersebut memang tidak tertanam di tanah. Melainkan hanya menempel ke tanah begitu saja. Namun, tidak bergeming sama sekali. Mungkin kalau hanya batu biasa, ia pasti sudah menggelinding.



Sayangnya, banyak kejadian kecelakaan di tol Cipali yang mulai dikaitkan dengan keberadaan batu tersebut. Banyak yang bilang, penunggu batu tersebut mencari korban karena merasa telah terusik. Wallahu A'lam Bishawab.

Terlepas dari semua kisah itu, tetaplah berhati-hati dalam berkendara. Apalagi berada di jalur tol bebas hambatan yang terasa nyaman tentu saja akan membuat kita lengah.

*******

Thanks
Penghuni 60
Penghuni 60

Artikel Menarik Lainnya:




FOLLOW and JOIN to Get Update!

Advertisement

0 comments:

Posting Komentar

Berkomentarlah yang baik dan sopan. Dilarang meninggalkan jejak link hidup maupun iklan promosi di kolom komentar. Silahkan hubungi Admin jika ingin bekerjasama dalam hal iklan. Terima kasih.