Festival Melukis Tembok Sekolah Di India


Selasa, 20 Mei 2014
Labels: ,
Advertisement
wall art festival-9

Sujata merupakan nama sebuah desa terpencil di salah satu negara bagian India, yaitu Bihar. Desa tersebut mempunyai masalah pada tingkat kemiskinan serta pendidikan yang buruk. Hal inilah yang memicu para seniman di India hingga mereka berinisiatif, menyelenggarakan sebuah festival karya seni yang dikenal dengan nama “Wall Art Festival”. Festival yang hampir dilakukan setiap tahunnya ini berlangsung di Sekolah Kesejahteraan Masyarakat Niranjana.

Festival ini merupakan sebuah festival seni lukis tembok yang mana menggunakan tembok sekolah sebagai media kanvasnya. Banyak para seniman dari luar negeri turut serta mengikuti festival ini. Misalnya saja seniman asal Jepang yang membutuhkan waktu tiga minggu untuk menorehkan lukisan karya mereka di tembok-tembok ruang kelas sekolah tersebut.

wall art festival-10

wall art festival-11

wall art festival-12

Awal mula diadakannya festival ini sejak tahun 2006, saat puluhan mahasiswa yang berasal dari Universitas Tokyo Gakugei memberikan sumbangan uang yang mereka peroleh dari kerja paruh waktu di sebuah LSM di India. Mereka dengan suka rela memberikan sumbangan itu untuk membantu pembangunan sekolah Kesejahteraan Masyarakat Niranjana di Bihar. Pendirian sekolah ini merupakan bentuk tanggapan terhadap sistem pendidikan yang buruk di wilayah itu. Berkat dana yang diperoleh dari sumbangan berbagai negara, sekolah ini pun berhasil tumbuh dan berkembang. Para guru yang mengajar di sekolah ini juga berasal dari para sukarelawan yang memiliki jiwa kemanusiaan tinggi demi berkembangnya pendidikan di desa itu. Yang cukup membanggakan, pada tahun 2010 tercatat sekitar 400 mahasiswa yang telah mendaftar dan belajar di sekolah itu.

Sadar akan pentingnya sebuah dukungan demi kelanjutan penanggulangan masalah kemiskinan dan pendidikan di desa itu, maka ide untuk menyelenggarakan festival seni lukis tembok ini pun muncul. Ide ini bertujuan untuk menarik perhatian seniman dunia yang sekiranya memiliki jiwa kemanusiaan serta kepedulian terhadap segala permasalahan yang dihadapi oleh warga desa serta anak-anak di Bihar. Kesenian ini juga merupakan salah satu kesenian tradisional di India.

wall art festival-13

wall art festival-15

wall art festival-14

Salah satu seniman yang rajin turut andil selama tiga tahun terakhir ini berturut-turut dalam festival itu adalah Yusuke Asai. Seniman asal Jepang yang memiliki ketertarikan khusus terhadap seni lukis tembok tradisi India ini sangat antusias ikut berpartisipasi. Dia menggunakan media lumpur yang ia kumpulkan dari tanah berbagai tempat di desa itu untuk melukis di tembok-tombok bahkan hampir seluruh langit-langit kelas pun ia lukis. Media tanah yang ia gunakan tersebut di campurnya dengan air untuk menghasilkan berbagai jenis warna. Dia melakukan itu semua tidak sendirian, tetapi bekerja sama dengan anak-anak. Dia mencoba mengajarkan kepada anak-anak untuk menorehkan hasil karya mereka di tembok sebagai ungkapan harapan mereka untuk masa depan.

Setelah festival itu berakhir, Yusuke Asai meminta bantuan anak-anak lagi untuk membersihkan tembok-tembok ruang kelas mereka dari lumpur. Meskipun hal ini teramat berat bagi mereka karena mereka harus menghapus kembali karya mereka sendiri yang dilakukan dengan susah payah. Namun, semua itu mereka lakukan dengan penuh kegembiraan. Semoga makin banyak saja seniman-seniman di dunia yang tersentuh ingin turut serta membantu masalah mereka.

Yuk, kita lihat karya-karya menakjubkan mereka:

wall art festival-1

wall art festival-2

wall art festival-3

wall art festival-4

wall art festival-5

wall art festival-6

wall art festival-7

wall art festival-8

Nah, apakah ada diantara sobat Penghuni 60 yang ingin ikut andil? Terutama bagi yang hobi banget mencorat-coret tembok tuh, hehe ^_^



Signp60



Thanks
Penghuni 60
Penghuni 60

Artikel Menarik Lainnya:




FOLLOW and JOIN to Get Update!

Advertisement

20 comments:

  1. wow, lukisannya indah bgt ya, itu semua pake lumpur mas? kok bisa ya?

    BalasHapus
  2. Lukisannya indah banget ya.. Ini pada punya bakat seni yang tinggi

    BalasHapus
  3. wah... ternyata boleh jug yia bos, tapi kalo di negri kita corat coret tembok sekolah bis kena damprat yia bos, padahal kalo di arahkan yang benar bisa menjadi seni yang indah yia bos, hehehe...

    BalasHapus
  4. @Fitriyana: iya mbak, pake lumpur, itu yg bisa cm seniman asal Jepang doank, namanya Yusuke Asai

    @Nandar: iya sob, salut ya, kreatif.. :)

    @Zachflazz: tp gak kalah keren ama lukisan anaknya mas Zach.. :D

    @Comtell: nah itu dia bedanya, disini kita malah dimarahin, harusnya diberikan tempat khusus utk mereka yg hobi coret2 tembok bukan mlh dimarahin :D akhirnya ya yg jd sasaran tembok2 rumah org tuh

    BalasHapus
  5. Dari media sederhana menjadi karya seni yang tinggi... memang orang2 Jepang itu jenius.... Tapi dipikir bakalan ada lukisan anime atau sakura gitu, ternyata pure lukisan tradisionalis India, keren ^_^b

    BalasHapus
  6. Komentar ini telah dihapus oleh administrator blog.

    BalasHapus
  7. walaupun tingkat pendidikannya buruk, tapi masih ada jiwa seni tinggi ya untuk bisa melukis indah

    BalasHapus
  8. saya juga suka gambar-gambar ditembok. khususnya tembok taman kanak kanak. tapi belum pernah menggunakan media tanah sebagai pewarnanya.
    menginspirasi sekali nih mas buat saya :)

    BalasHapus
  9. waa lukisannya bagus banget itu
    pakai lumpur kok bisa warna warni ya
    hebat bagus banget
    tapi, kalau disini kayaknya gak boleh deh hehe

    BalasHapus
  10. @Ave Ry: hehe, awalnya aku jg gitu, sangkain nglukis anime, tp ternyata tdk, org jepang memang ahli menggunakan berbagai media utk melukis

    @Lidya: asalkan niat utk belajar, pasti bisa mbak

    @Kang Ucup: wah, Kang Ucup jago gambar toh? atau jangan2 profesi ya Kang?

    @Dedaunan: mungkin ditambah sedikit pewarna kali, tp bisa juga sih kalo ternyata ada tanah khusus yang berwarna gitu, asalkan kita tau warna primernya, warna sekunder itu kan gampang dibuat dgn mencampur2nya.

    BalasHapus
  11. butuh waktunya ampe 3 hari ya mas? lumayan lama jg ya, yg pusing pasti melukis di langit2 tuh.. ngebayangin gmn kepala kita pusingnya

    BalasHapus
  12. Komentar ini telah dihapus oleh administrator blog.

    BalasHapus
  13. Sangar!!! Kelase dadi keren! Nek ning indonesia malah diomyang gurune.

    BalasHapus
  14. karya yang luar biasa dari sesuatu yang biasa...kereeen (y)

    BalasHapus
  15. Waduh keren banget gan lukisan tembok nya ckckck

    BalasHapus
  16. seni memang luas sekali ya Mas

    BalasHapus
  17. apa kah semua seniman bisa melukis dengan tanah se indah itu sob :s saya rasa sangat sulit di butuhkan keterampilan yang pasti yah,,

    BalasHapus
  18. mengkagumkn bila melihat lukisan2 ini..dan lebih mengkagumkn ianya dlukiskn mggunkn tnh..cantik!!

    BalasHapus

Berkomentarlah yang baik dan sopan. Dilarang meninggalkan jejak link hidup maupun iklan promosi di kolom komentar. Silahkan hubungi Admin jika ingin bekerjasama dalam hal iklan. Terima kasih.