Advertisement
Banyak ahli fisika yang percaya bahwa alam semesta kita tidak hanya terdiri dari 3 dimensi (ruang dan waktu) seperti yang kita pahami saat ini. Bahkan ada yang menyatakan bahwa alam semesta sebenarnya terdapat 10 Dimensi.
Bagaimana alam semesta bisa terbentuk sampai bisa seperti sekarang ini ?
Memang para ahli sudah sepakat bahwa alam semesta terbentuk akibat peristiwa “Big Bang” tapi mereka belum benar-benar memahami bagaimana dan mengapa alam semesta bisa berkembang seperti sekarang ini.
Lalu apa itu LHC (Large Hadron Collider)?
“Large Hadron Collider adalah cincin “Akselerator Partikel” dan “Atom-Smasher” raksasa yg dibuat oleh Badan Riset Nuklir Eropa (CERN) dengan panjang keliling 27 km yang terletak pada kedalaman 175 meter dibawah tanah. Dibangun diantara perbatasan Perancis dan Swiss dekat Jenewa Swiss, cincin itu sendiri terdiri dari 9300 kumparan magnet superkonduktif dengan berat berton-ton yang dirangkai seperti sosis dan kemudian didinginkan dengan sekitar 96 ton helium cair.
LHC terdiri dari dua buah pipa cahaya yang berdekatan dimana masing-masing pipa berisi sekelompok proton yg “berlari” mengilingi cincin utama ( 27 km ) secara berlawanan arah. Setiap kelompok proton tersebut didorong” oleh mesin LHC sehingga bisa mengandung energi sebesar 7 Trilyun Volt (7 TeV). Pada 4 titik tertentu 2 pipa tersebut akan bersilangan satu sama lain sehingga 2 kelompok proton tadi akan saling bertabrakan dengan total energi sebesar 14 TeV dan menghasilkan 600 juta partikel per detik.
Pada titik-titik tabrakan tersebut dipasang detektor-detektor raksasa yang akan mencatat semua serpihan partikel super kecil yang dihasilkan pada setiap tabrakan. Saking besarnya salah satu dari detektor tersebut konstruksi bisa dipakai untuk membangun satu Menara Eiffel baru.
Sampai saat ini Proyek LHC melibatkan sekitar 7000 orang Ahli Fisika Partikel (hampir separo dari semua ahli fisika partikel di seluruh dunia) dari 80 negara dan telah menghabiskan biaya sekitar USD 5,8 miliar (sekitar Rp 53,3 triliun). Dan direncanakan pada bulan Agustus ini mesin tersebut mulai dinyalakan.
"Sungguh hebat bisa melihat perputaran lagi di LHC," kata Rolf Heuer, Direktur Jenderal CERN. "Kami masih punya beberapa waktu sebelum ahli fisika dapat memulai, tetapi tonggak sejarah sudah dalam perjalanan." Hari pertama peluncuran tahun lalu berjalan sangat baik. Sinar proton dengan cepat dikirim dalam dua arah, dan mengejutkan banyak ilmuwan di seluruh dunia. Tapi sembilan hari kemudian satu sambungan listrik terlalu panas karena soldernya yang buruk dan akhirnya bencana melanda. Lima puluh tiga dari 1.624 superkonduksi besar, beberapa di antaranya sepanjang 50 kaki rusak dan harus diganti.
Tapi kritikus menilai LHC yang mampu mempercepat partikel hingga 99,99% kecepatan cahaya dapat membuat triliunan derajat panas. Selain itu, bisa menimbulkan apa yang disebut lubang hitam dan bisa menelan bumi.
Ketakutan ini, berujung pada gugatan ke European Convention of Human Rights terhadap 20 negara, termasuk AS yang mendanai proyek itu. Ketakutan pada munculnya lubang hitam itu menyebabkan LHC disebut sebagai mesin Bing Bang seperti teori mengenai penciptaan jagad raya tapi juga sebagai Mesin Kiamat. Apakah kita perlu khawatir?
CERN telah membersihkan jelaga seperti debu sehingga tidak ada yang akan menghalangi sinar proton lewat. "Tahun lalu adalah bencana, tidak ada yang meragukan tentang itu," kata Chip Brock, seorang profesor fisika di Michigan State University .
Namun dia mengatakan CERN telah mengambil sejumlah langkah-langkah inovatif untuk menghindari hal itu terulang. "Masalah ini tidak akan terjadi lagi," imbuhnya.
Dengan mesin LHC bisa diketahui apa yang terjadi sepersejuta detik setelah big bang terjadi.
Para ahli berharap akan bisa melihat partikel paling eksotis yaitu “Partikel Higg Boson” atau populer disebut dengan “Partikel Tuhan”. Mereka sudah punya dugaan sendiri tapi para ahli juga berharap pada apa yang “tidak terduga”.
Tabrakan dengan energi yang lebih tinggi akan terjadi sebelum Februari 2010, dan bahkan mungkin sebelum Natal, menurut Evans.
LHC mampu melakukan tumbukan pada 14 trillion elektron volt (TEV), tetapi penemuan paling luar biasa mungkin dapat dilakukan pada tingkat energi yang lebih rendah.
Sebagai contoh, Higgs boson yang kadang-kadang oleh ilmuwan disebut “partikel Tuhan”, dapat ditemukan pada satu hingga tiga TEV. Disebut sebagai “partikel Tuhan” karena partikel ini menghasilkan massa yang membentuk jagad raya.
"Kalau kita pergi ke energi yang lebih tinggi di bulan Februari, ada kesempatan baik Higgs akan ditemukan," kata Evans.
Big Bang menghasilkan “materi” (zat) dan anti-materi dengan jumlah yang sama, tetapi kita hanya bisa melihat “materi” saja. Apa yang terjadi dengan anti-materi ? Dengan percobaan LHC bisa dipelajari perbedaan yang hampir tidak terlihat antara partikel materi dan anti-materi tersebut.
Para ahli hanya mengetahui 4% materi yang menyusun alam semesta kita sedangkan 96% masih merupakan misteri besar yg populer disebut “Dark Energy”.
Teori dari “Super Simetri” berpendapat bahwa semua partikel yang tercipta di alam semesta mempunyai ’super-partner” sendiri-sendiri. Kalau super-partner ini ada, LHC akan mampu mendeteksinya dan mungkin bisa menjelaskan mistery terbesar alam semesta – Dark Matter dimana ada yang berpendapat kalau Dark Matter tersusun dari “Partikel Supersimetris “.
Semua ini punya satu tujuan dasar:
“Untuk Mengulang Kembali Kejadian Awal Terbentuknya Alam Semesta Kita atau BIG BANG Dalam Skala Mikro !”
Artikel Menarik Lainnya:
0 comments:
Posting Komentar
Berkomentarlah yang baik dan sopan. Dilarang meninggalkan jejak link hidup maupun iklan promosi di kolom komentar. Silahkan hubungi Admin jika ingin bekerjasama dalam hal iklan. Terima kasih.