Misteri Kematian: Maut Menjemput Dua Meter di Belakangku


Sabtu, 03 Oktober 2015
Labels: , ,
Advertisement
Penghuni 60 | Misteri Kematian: Maut Menjemput Dua Meter Di Belakangku

Apa yang aku tulis dalam postingan kali ini adalah sebuah kisah tragis nyata yang menimpa seseorang dalam jarak dua meter di belakangku.

02 Oktober 2015 pada Jum'at Pagi tidak akan pernah menyangka aku akan menyaksikan sebuah peristiwa yang mengerikan dengan mata kepalaku sendiri, tepat di hadapanku pula. Memang, hidup mati seseorang sudah ada yang mengatur. Kapan, dimana, sedang apa kita akan mati tak pernah ada yang tahu.

Baca Juga:

Mungkin kisah ini, akan menjadi sebuah renungan bukan hanya untuk diriku sendiri, InsyaAllah untuk Anda juga yang membacanya.

Ini kisahnya...

Misteri Kematian: Maut Menjemput Dua Meter Di Belakangku
Jalan Gotrok Arjawinangun. (Photo: Wawan/Penghuni 60)


Jum'at pagi, seperti biasa tepat pukul 07.00 WIB aku berangkat kerja dengan mengayuh sepeda bututku. Jarak dari tempat tinggalku menuju ke jalan raya, memang cukup jauh jika ditempuh dengan berjalan kaki. Maka dari itu aku memutuskan untuk mengendarai sepeda. Selain menyehatkan, naik sepeda di pagi hari itu asik loh... :)

Untuk sampai ke kantor, terpaksa aku harus menitipkan sepedaku ke tempat saudara di Desa tetangga. Lalu, ganti naik angkutan umum dengan arah tujuan ke Cirebon Kota. Sebelum mencapai rumah saudara, ada satu jalan raya yang harus aku seberangi, yaitu jalan raya pantura. Jalan raya yang selalu ramai dan dipadati dengan berbagai macam kendaraan berlalu-lalang.

Tak ada firasat apapun, setelah tengok kanan-kiri aku bergerak menyeberangi jalan raya sambil menuntun sepedaku. Sebenarnya jalur untuk menyeberang di tempat tersebut sudah diblokir dengan beton penghalang jalan. Padahal sebelumnya jalur itu merupakan jalur yang menghubungkan antara dua jalan gang, yaitu jalan menuju ke Desa Kebonturi dan Jalan Gotrok menuju ke Desa Arjawinangun yang saling berseberangan. Karena di tempat itu sangat rawan dengan kecelakaan, maka jalur tersebut pun ditutup. Sayangnya para pengguna jalan tetap memaksa menyeberang jalan melalui jalur itu meskipun harus naik turun trotoar pembatas jalan yang ada di tengah. Bagi pengendara motor tentu tidak bisa melakukan hal ini, hanya pejalan kaki, pesepeda dan becak saja yang seringkali nekad menerobos trotoar jalan. Daripada harus muter jalan yang begitu jauh.

Saat itu, posisiku sudah melewati trotoar tengah jalan yang memisahkan 2 jalur jalan raya dan sudah setengah jalan menyeberangi jalur jalan raya satunya lagi. Detik itulah tiba-tiba saja terdengar di telingaku suara yang cukup keras berasal dari belakangku.

"Gubraaakk!!!"

Dalam hati aku sudah berpikir pasti itu suara tabrakan. Tapi berhubung posisiku masih ditengah jalan raya maka aku putuskan bergegas untuk sampai ke tepi jalan seberang. Setelah sampai, aku langsung menengok ke arah suara itu, benar saja disitu aku melihat dengan mata kepalaku sendiri seorang bapak tua bersepeda terseret mobil kijang sejauh lima meter, setelah akhirnya mobil yang menabrak itu pun berhenti. Suara histeris orang-orang yang ada disekitar pun memecah suasana pagi itu. Anehnya, aku hanya diam terpaku, sambil mataku masih terus menatap ke seberang sana. Detak jantungku pun berdegup kencang. Aku tetap diam terpaku bersama sepedaku dan hanya menyaksikan hiruk pikuk orang-orang yang ramai mulai berdatangan mengevakuasi korban dan menahan si penabrak, serta mengamankan jalur lalu-lintas.

Misteri Kematian: Maut Menjemput Dua Meter Di Belakangku
Gambar diambil dari posisi aku melihat kejadian setelah menyeberang jalan. (Photo: Wawan/Penghuni 60)


Katanya, bapak tua itu meninggal di tempat kejadian. Dan si penabrak sudah bisa diamankan oleh polisi yang datang beberapa menit kemudian setelah aku menitipkan terlebih dahulu sepedaku di rumah saudaraku yang tidak jauh dari situ.

Kembali aku melihat bapak tua itu digotong oleh orang yang mengevakuasinya, lalu membawanya ke rumah sakit terdekat. Sebelum akhirnya aku pun melangkah masuk ke dalam bus angkutan metromini yang berhenti tepat di depanku.

Dalam bus, pikiranku kacau. Telingaku masih terngiang dengan jelas suara tabrakan yang keras itu. Lalu, aku menghembuskan nafasku dalam-dalam. Barusan adalah sebuah kejadian yang membuatku berpikir banyak. Kalo saja sepuluh detik aku telat bergerak maju, mungkinkah aku yang akan digotong oleh mereka?

Kembali aku menarik nafas...

Alhamdulillah, terima kasih ya Allah Engkau telah memanjangkan umurku. Untuk pak tua, semoga amal baikmu diterima oleh-Nya, dan tenang berada di sisi-Nya. Amin.

Hidup mati seseorang memang sudah diatur, satu hal yang perlu dipertanyakan adalah sudah siapkah Anda saat maut itu datang?

*******

Thanks
Penghuni 60
Penghuni 60

Artikel Menarik Lainnya:




FOLLOW and JOIN to Get Update!

Advertisement

23 comments:

  1. alamdulillah, tapi siap tidak siap harus siap gan

    BalasHapus
    Balasan
    1. Tp lebih baik lg kan kalo perbekalan utk akhirat kita sudah dipersiapkan sebelumnya :)

      Hapus
  2. Subhannalah...AllahuAkbar...segalanya atas kehendak-Nya.
    hikmah yang dalamuntuk langkah perjalanan pak admin setelah melewati maut menjemput hanya dua meter di belakangnya semoga tidak hanya pak admin yang menjadi lebih baik, tapi saya juga.
    aaaamiiiin

    BalasHapus
  3. Balasan
    1. Ada bnrnya jg sih mas, disitu memang ada yg bilang angker, ada penunggunya katanya, seorg wanita. Makanya disitu diblokir pake beton biar gak dijadiin jalan memutar kendaraan.

      Hapus
  4. Membaca pengalaman penulis diatas, semoga saya lebih bisa "berfikir" dan berlaku lebih arif lagi lagi di masa mendatang dalam menunggu saat saya tiba... Amin.. Thanks Mas infonya..

    BalasHapus
    Balasan
    1. Sama2 sob, semoga saja ini jd pelajaran berharga buat semua

      Hapus
  5. Kematian memang tidak ada yang tau kapan akan datang menjemput kita mas, semua itu adalah kuasa Tuhan YME. Sebagai hamba-Nya kita selalu di ingatkan untuk memperbanyak amal ibadah sebagai bekal hidup yang akan kita jalani sesudah mati tersebut... Syukur mas terhindar dari musibah seperti yang telah diceritakan diatas, semoga ada hikmahnya, dan bisa diambil sebagai pelajaran.

    BalasHapus
  6. memang sangat tidak disangka kematian seseorang , Kejadian yang sangat tragis , ,

    Oh iya lihat situs susi juga yaa : http://www.myidola.com

    BalasHapus
    Balasan
    1. betul.. kematian itu rahasia Illahi mbak Susi...
      ditunggu saja nanti aku kunjungi situsnya ya, mksh

      Hapus
  7. kalau belum waktu, walau bagaimanapun tidak akan terjadi.

    BalasHapus
    Balasan
    1. Alhamdulillah sob... mungkin memang blm wktku.. aku hanya diingatkan saja oleh-Nya.

      Hapus
  8. Alhamdulillah, maut adalah segala sesuatu yang menjadi kuasa dari Allah SWT. Kita umat sebagai umat manusia sebagai hambanya tidak bisa mengelaknya.

    BalasHapus
  9. nice blog, nice info...mampir dan follow sob...

    BalasHapus
  10. Tertib berlalu lintas itu sangatlah penting. Entah itu pejalan kaki atau kendaraan bermotor. Beton dipasang demi keaman bersama. Sebagai perhatian agar jangan ada orang atau kendaraan yang melewatinya.Tapi apa dikata, kecelakaan sudah terjadi. Hanya bisa turut prihatin.

    BalasHapus
  11. Alhamdulillah mas... semoga kita semua bisa belajar dari kejadian tersebut.

    BalasHapus
  12. subhanallah, walhamdulillah masih diberikan perlindungan, maut memang tiada yang tau kapan datangnya, sya jg pernah merasakan hampir mirip sperti itu, maut dalam hitungan detik

    BalasHapus
  13. beruntung sekali nasibmu mas, jika telat sedikit bisa-bisa mas terlempar mobil ya!

    BalasHapus
  14. Alhamdulillah masih bisa selamat ya, emang umur gak ada yang tau. Aku seumur-umur belum pernah lihat kecelakaan, jangan sampai sih.

    Semoga hidup kita selalu dipenuhi kebaikan ya..

    BalasHapus

Berkomentarlah yang baik dan sopan. Dilarang meninggalkan jejak link hidup maupun iklan promosi di kolom komentar. Silahkan hubungi Admin jika ingin bekerjasama dalam hal iklan. Terima kasih.